𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁 𝗼𝗳 𝗔𝗾𝘀𝗮, 𝗣𝗮𝗹𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻𝗮 – Surat kabar Israel menyatakan, kondisi di Tepi Barat memanas di tengah hilangnya legalitas otoritas Palestina di kalangan rakyat Palestina, dan meningkatnya kekuatan Hamas secara signifikan.

Surat kabar Yediot Ahronot Israel edisi Selasa (22/6) menyebutkan, “Operasi “”Penjaga Perbatasan” (Agresi Israel ke Gaza) telah berakhir, dan ketegangan di sekitar Al-Aqsha mulai menurun, namun konfrontasi di Tepi Barat terus berlanjut, sebanyak 34 warga Palestina gugur dalam bentrokan melawan militer Israel pada buan lalu, jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam rentang 5 tahun terakhir.

Sejak mulai perang Gaza, dan bentrokan di Tepi Barat, jumlah serangan dan aksi unjuk rasa serta bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel meningkat tajam.

Menurut surat kabar tersebut, bentrokan tak hanya berlangsung di satu lokasi, namun mencakup hampir semua wilayah Tepi Barat, mulai kawasan utara sampai selatan.

Disebutkan bahwa data yang ada sangat mengkhawatirkan, dimana pada bulan lalu sebanyak 34 warga Palestina meninggal, dalam aksi serangan dan bentrokan melawan pasukan Israel, dan jumlah ini merupakan yang terbesar dalam 5 tahun terakhir jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jumlah korban jiwa yang meningkat dan serangan serta dan bentrokan menjadi bukti bahwa stabilitas keamanan di Tepi Barat sangat mengkhawatirkan.

Di antara penyebabnya, ungkap media Israel tersebut, adalah hilangnya legalitas otoritas Palestina pasca penghapusan jadwal pemilu parlemen Palestina, hasilnya dukungan terhadap Hamas meningkat di kawasan kendali otoritas Palestina, seperti terlihat dalam survey pekan lalu.

Selain itu, ketegangan di kawasan Masjidil Aqsha selama Ramadhan lalu meningkat tajam, serta perang Gaza, seiring hal itu ketegangan mulai menurun, namun serangan dan aksi unjuk rasa justru meningkat di Tepi Barat sampai hari-hari ini, ungkap media Israel.

Yang terbaru, adalah aksi unjuk rasa warga desa Beita, Nablus selatan, memprotes pembanguna permukiman Avyatar zionis.

Dalam aksi ini, 4 warga Palestina terbunuh dalam bentrokan melawan pasukan Israel pada bulan lalu. Selain itu ketegangan meningkat di kamp pengungsian Al-Fawar, Hebron selatan, dan di kawasan Jericho.

Menurut surat kabar Israel tersebut, kondisi memanas terus meningkat di tengah masifnya penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dalam beberapa pekan terakhir ini, terutama penangkapan terhadap para aktifis Hamas dan tokoh-tokoh yang berafilisi kepada Hamas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here