Kelompok HAM Israel, Breaking the Silence mengecam tindakan pasukan Israel yang menembak warga sipil di Gaza hanya karena dianggap melintasi “garis kuning”, batas tak terlihat yang ditetapkan Israel setelah gencatan senjata.
Dalam laporan terbaru, Breaking the Silence menyebut warga sipil ditembak mati “karena menyeberangi garis yang bahkan tidak mereka tahu keberadaannya.”
“Perlu ditegaskan, garis itu hanya ada di peta militer. Tidak ada tanda apa pun di lapangan,” tulis lembaga itu dalam pernyataan di media sosial.
Mereka menyamakan aturan tembak di wilayah itu dengan pola yang terjadi sebelumnya di sekitar lokasi distribusi bantuan dan area lain di Jalur Gaza: zona terlarang yang tidak diumumkan secara jelas, namun siapa pun yang memasukinya langsung ditembak.
“Siapa pun yang masuk ke zona larangan otomatis seperti dijatuhi hukuman mati,” tegas Breaking the Silence.