Sebuah rekaman dari Khan Younis memicu gelombang emosi di media sosial. Seorang pejuang Al-Qassam, meski terluka parah, terlihat masih menggenggam peluncur roket Yasin-105 dan mencoba menargetkan tank Merkava Israel. Detik berikutnya, tubuhnya dilindas rantai baja kendaraan itu saat ia masih bernapas. Adegan singkat namun brutal ini segera menjadi simbol: keberanian yang bertahan hingga napas terakhir.
Bagi banyak pengguna media sosial, momen itu bukan sekadar catatan perang, melainkan potret paling telanjang dari ketimpangan medan tempur Gaza. “Seorang pejuang dengan tubuh ringkih, bersenjata buatan lokal, menghadapi tank seharga 10 juta dolar. Dan ia tidak meletakkan senjatanya sampai akhir,” tulis salah satu warganet.
Dalam pernyataan resminya, Brigade Al-Qassam mengungkapkan bahwa operasi di Khan Younis dilakukan dengan formasi setingkat peleton. Mereka menyerbu posisi militer baru Israel, menghantam tank Merkava 4 dengan ranjau Shawaz dan roket Yasin-105, serta menembus rumah-rumah yang dipakai pasukan Israel sebagai benteng. Seorang komandan tank bahkan dilaporkan tewas akibat tembakan sniper. Operasi berlangsung berjam-jam, diakhiri ledakan bom bunuh diri yang mengguncang pasukan penyelamat Israel.
Namun, di luar rincian militer, publik justru terhenti pada satu adegan: pejuang yang terluka tapi masih memilih menyerang daripada mundur. “Tank itu tidak hanya melindas seorang pejuang, tapi juga menggilas hati kita,” tulis seorang pengguna lain. Ada pula yang menilai bahwa momen ini merangkum inti perang di Gaza: manusia dengan persenjataan minim melawan mesin perang modern, sementara dunia hanya menjadi penonton.
Tentu, ada juga suara hati-hati yang mengingatkan kemungkinan manipulasi detail peristiwa. Tetapi gelombang apresiasi atas keberanian sang pejuang justru lebih dominan. Bagi banyak orang, adegan itu menyiratkan pesan yang jauh lebih besar daripada pertempuran itu sendiri: bahwa setelah dua tahun perang, masih ada mereka yang bertarung seolah hari pertama—dengan keyakinan, keberanian, dan harga diri yang sama.