Laporan Integrated Food Security Phase Classification menyatakan seluruh penduduk Gaza kini menderita ketidakamanan pangan akut.

Sekitar 93% penduduk—hampir 2 juta jiwa—dalam kondisi darurat. Sekitar 500.000 orang menghadapi kelaparan, dan diperkirakan 71.000 anak di bawah lima tahun akan mengalami malnutrisi akut dalam 11 bulan ke depan.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyebut krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai tingkat “katastrofik” dan mendesak segera diberlakukannya kembali gencatan senjata.

Pernyataan ini dikeluarkan usai mereka memfasilitasi pembebasan prajurit Israel-Amerika, Aidan Alexander.

Presiden ICRC, Mirjana Spoljaric, mengatakan bahwa penderitaan di Gaza terus berlangsung, dan ratusan ribu warga sipil masih berada dalam mimpi buruk yang tak berkesudahan.

Ia menekankan pentingnya kehendak politik untuk menyelamatkan nyawa dan menjamin penyaluran bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam Hamas memperingatkan bahwa kelaparan telah mencapai tingkat bencana akibat blokade dan penutupan total pintu bantuan.

Hamas menegaskan bahwa hanya lembaga resmi PBB dan otoritas pemerintah Palestina yang berhak menyalurkan bantuan, bukan Israel atau perantaranya.

Hamas menyerukan pembukaan penuh jalur bantuan di bawah pengawasan PBB dan tanpa intervensi pendudukan. Mereka menuding Israel sengaja menciptakan kelaparan sebagai senjata pembunuh massal dalam kejahatan perang yang sedang berlangsung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here