Spirit of Aqsa | Syeikh Raed Salah, ketua Gerakan Islam di wilayah Palestina jajahan 48 hari ini (Senin 16/11) memasuki bulan ketiga di sel isolasi Penjara Ashkelon.
Syeikh Salah dipindahkan dari Penjara Jalameh ke Penjara Shikma di Ashkelon pada hari yang sama saat penangkapannya dimulai.
Tim pembela Syekh Salah menjelaskan, sejak ia masuk penjara Israel, ia sudah menderita kondisi penahanan yang sulit, seperti pencegahan terhadap kunjungan keluarga, tidak boleh memberikan barang-barang dan kebutuhan pribadi pada raed Sholah buku, koran, majalah dan lainya.”
Pada 10 Februari 2020, Pengadilan Zionis menjatuhkan hukuman penjara pada Syekh Salah selama 28 bulan dalam kasus permanen, sekaligus mengurangi 11 bulan yang ia telah habiskan dalam penahanan pada kasus yang sama.
Shalah sering kali menjalani berbagai hukuman di penjara Israel. Yang pertama pada tahun 1981 kedua pada tahun 2003, ketiga pada tahun 2010, ketika dia ditangkap setahun kemudian di Inggris, kemudian ditangkap kembali pada tahun 2016. Dan pada 2017, dia dikejar dalam kasus yang yang dikenal dengan kasus permanen.
Sheikh Raed Salah lahir pada 10 November 1958 di Umm al-Fahm. Ia menikah dan memiliki delapan anak, tiga laki-laki dan lima perempuan. Ia merupakan salah satu tokoh politik paling penting dan terkemuka dalam menghadapi kebijakan Zionis.