Spirit of Aqsa- Pakar militer dan strategis, Ad-Duwairi, mengatakan, operasi besar-besaran yang dilakukan oleh tentara Israel di Tepi Barat adalah realisasi dari rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang diuraikannya dalam bukunya *A Place Under the Sun*.

Menurut Netanyahu, “negara Yahudi murni” harus dibangun di tanah Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania, dan minoritas Palestina yang tersisa di wilayah itu harus menerima hidup di bawah kedaulatan Israel atau pindah ke tempat lain.

Duwairi juga menyebut operasi tersebut sebagai penerapan harfiah dari usulan Komandan Wilayah Militer Tengah Israel, Avi Blot, beberapa pekan lalu, yang menyerukan manuver operasional di Tepi Barat Utara mirip dengan yang terjadi di Gaza.

Namun, Duwairi mencatat perbedaan kondisi antara kedua wilayah tersebut, di mana Gaza telah bebas dari pendudukan Israel selama lebih dari dua dekade, memungkinkan wilayah itu membangun basis perlawanan yang kuat.

Dukungan Tepi Barat untuk Perlawanan

Duwairi menjelaskan bahwa pendudukan Israel memusatkan operasinya di Tepi Barat pada tiga kamp pengungsi yang dianggap sebagai pusat keberadaan para pejuang. Ia menambahkan bahwa tujuan resmi operasi tersebut adalah menghancurkan infrastruktur perlawanan, sementara tujuan yang tidak diumumkan adalah menjalankan rencana rahasia Menteri Keuangan Israel yang ultra-nasionalis, Bezalel Smotrich, untuk memperkuat kontrol Israel di Tepi Barat yang diduduki dan menggagalkan upaya pembentukan negara Palestina.

Mengenai tingkat dukungan warga Tepi Barat terhadap perlawanan, Duwairi mengakui sulitnya melakukan survei untuk memastikannya, tetapi ia memperkirakan lebih dari 80% warga Tepi Barat, dari Jenin dan Tulkarm di utara hingga Hebron di selatan, menjadi pendukung sosial yang kuat bagi perlawanan.

Duwairi juga menyoroti sulitnya operasi perlawanan di Tepi Barat, dengan menyebut pasukan pendudukan Israel sebagai hambatan utama, diikuti oleh kontrol Otoritas Palestina yang memiliki lebih dari 75.000 personel polisi dan keamanan di seluruh Tepi Barat.

Mengenai perkembangan operasi di Jalur Gaza, Duwairi mengatakan bahwa pendudukan Israel telah memasuki tahap ketiga operasi di semua wilayah kecuali Rafah, yang masih berada di tahap pertama. Ia menjelaskan bahwa pendudukan Israel sedang melakukan penggerebekan yang “terjadwal secara waktu dan lokasi” di wilayah Khan Younis, Deir al-Balah, pinggiran kamp-kamp pengungsi, dan Kota Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here