Spirit of Aqsa- Pasukan teroris Israel melanjutkan operasi penghancuran bangunan di Al-Quds yang diduduki, serta menangkap empat warga Palestina. Ini terjadi setelah tindakan penghancuran besar-besaran yang dilakukan oleh alat berat Israel di Al-Quds pada Senin (22/7/2024).
Menurut laporan dari Gubernur Al-Quds, buldoser Israel menghancurkan rumah milik warga dari keluarga Shaqirat di lingkungan Al-Sal’a, Jabal Al-Mukaber, Yerusalem.
Sementara itu, Pusat Informasi Wadi Hilweh melaporkan, Israel memaksa warga Al-Quds, Ihab Kabaja, untuk menghancurkan rumahnya sendiri yang terdiri dari dua unit apartemen di Al-Tur, dengan alasan bahwa bangunan tersebut tidak memiliki izin.
Menurut pusat tersebut, Kabaja mengatakan, rumah tersebut terdiri dari dua lantai, dan pemerintah kota Israel memberinya perintah penghancuran. Jika ia tidak melakukan penghancuran sendiri, pemerintah kota akan melakukannya dan mengenakan denda antara 100 hingga 150 ribu shekel (sekitar 28 hingga 40 ribu dolar). Kabaja menambahkan, “sangat sulit mendapatkan izin bangunan di Yerusalem.”
Pusat Informasi Wadi Hilweh juga melaporkan bahwa pasukan Israel menghancurkan peternakan kuda dan domba di lingkungan Wadi Qadum, Silwan. Peternakan tersebut telah berdiri selama tiga tahun, dan pemiliknya menerima perintah penghancuran dua bulan yang lalu.
Selain itu, pusat tersebut menyebutkan bahwa buldoser pemerintah kota Israel hari ini menyelesaikan penghancuran sebuah gudang di Silwan yang sebelumnya telah mulai dihancurkan oleh pemiliknya sendiri.
Sementara itu, Kantor Berita Resmi Palestina melaporkan bahwa pasukan pendudukan menangkap empat warga dari lingkungan Al-Thawri, Ras Al-Amud, Al-Issawiya, dan Kamp Qalandiya di Yerusalem setelah menyerbu rumah mereka dan merusak isinya.
Pasukan Israel melakukan operasi penghancuran besar-besaran di desa Anata, Al-Walaja, dan Beit Hanina di Al-Quds, yang mencakup puluhan rumah serta fasilitas pertanian dan komersial.