Spirit of Aqsa- Dengan tubuh yang kurus kering menyerupai kerangka, jenggot lebat, dan rambut panjang yang tidak teratur, puluhan tahanan Palestina tiba di Jalur Gaza utara setelah dibebaskan oleh pasukan Israel pada Selasa (11/6/2024). Mereka seakan-akan hidup kembali dari sel penjara yang mematikan.
Pasukan Israel membebaskan sekitar 50 tahanan di dekat pos militer Zikim, barat laut Jalur Gaza. Merea lalu ditembaki dan dipaksa berlari ratusan meter hingga tiba dalam kondisi sangat sulit di utara Gaza.
Salama Marouf, Kepala Kantor Informasi Pemerintah, mengatakan, sekitar 50 tahanan dibebaskan dari daerah Zikim, barat Beit Lahia, yang berasal dari berbagai wilayah di Gaza. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kamal Adwan karena kondisi kesehatan yang buruk.
Sebagian besar menderita patah tulang dan dada, serta tubuh mereka yang kurus terus terikat selama masa penahanan oleh pasukan Israel. Di salah satu ranjang Rumah Sakit Kamal Adwan, seorang tahanan yang tampak dalam kondisi sangat lemah terus mengulang, “Saya tidak tidur selama ditahan.”
Anak perempuan salah satu tahanan menghampiri dan memeluknya, air mata membanjiri matanya. Sedangkan, sang ayah yang penuh dengan kesedihan dan rasa sakit tidak mampu membalas pelukan tersebut.
Tahanan lain, Amro Al-Aklouk, tidak diberi keringanan meski menderita kanker dan harus menjalani perawatan di luar Gaza. Ia kembali ditahan oleh pasukan Israel selama perjalanan pengobatan.
Al-Aklouk ditahan oleh pasukan Israel saat kembali dari pengobatan di Yordania dan dipindahkan ke penjara Ofer. Ia juga menyaksikan kematian tahanan Mohammed Al-Kahlout akibat penyiksaan lima hari lalu. Al-Kahlout sempat mengirim pesan kepada keluarganya lewat Al-Aklouk, yang menyebut dirinya baik-baik saja. Namun, satu hari setelah pesan itu, Al-Kahlout meninggal.
Beberapa keluarga Al-Kahlout memperlihatkan fotonya kepada Al-Aklouk, yang memastikan bahwa dia adalah tahanan yang meninggal. Ia mengatakan, tentara Israel memasukkan tubuh Al-Kahlout ke dalam kantong dan membawanya ke tempat yang tidak diketahui.
Al-Aklouk menegaskan bahwa para tahanan dari Gaza mengalami penyiksaan brutal setiap hari. Di antara tahanan yang dibebaskan terdapat seorang wanita dan beberapa orang lanjut usia yang tidak luput dari penyiksaan dan kekerasan.
Sejak awal serangan di Gaza, pasukan Israel telah menahan lebih dari 6.000 warga Palestina dari Gaza, termasuk wanita dan anak-anak. Mereka diperlakukan dengan penyiksaan brutal, penghilangan paksa, dan puluhan dari mereka dibunuh.