Spirit of Aqsa, Jalur Gaza– Para murabith di Jalur Gaza tetap bertahan meski harus menghadapi ujian berat, salah satunya tidak ada akses ke layanan kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, warga sipil maupun pengungsi di Jalur Gaza tidak dapat mengakses layanan medis.
Saat puluhan ribu warga Gaza dipaksa mengungsi di bawah perintah evakuasi Israel di Gaza selatan, akses terhadap perawatan medis menjadi semakin langka bagi banyak orang yang terluka, sakit, kekurangan gizi dan trauma di antara mereka.
“Orang yang terluka (tidak) bisa mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan hanya karena banyak rumah sakit tidak berfungsi, tidak ada staf khusus,” kata jurubicara WHO Tarik Jasarevic kepada Al Jazeera.
“Tidak ada obat-obatan, dan dalam banyak kasus, mustahil mencapai rumah sakit.”