Spirit of Aqsa- Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, pasukan Israel melakukan tiga pembantaian di Gaza dalam 24 jam terakhir. Akibatnya, 14 warga Palestina gugur dan 108 lainnya terluka, dengan sebagian besar korban dilarikan ke rumah sakit.

Sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober 2023, jumlah korban syahid mencapai 44.249 jiwa, sementara jumlah luka-luka mencapai 104.746 orang.

Hari ini (Selasa), serangan udara Israel menghantam rumah keluarga Shuhada di Jabalia, Gaza Utara, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya. Di lokasi lain, serangan artileri di lingkungan Zaitun, Gaza Selatan, juga menyebabkan korban luka di kalangan warga Palestina.

Pada Senin, sumber medis melaporkan bahwa serangan Israel sejak pagi telah menewaskan 25 warga Palestina. Salah satu serangan yang menghantam rumah keluarga Jadbah di wilayah Zarka, Gaza Utara, menewaskan enam orang, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai beberapa lainnya.

Para dokter di RS Baptis Gaza menggambarkan kondisi sejumlah korban luka sebagai kritis. Tim penyelamat terus mencari korban yang tertimbun di bawah reruntuhan.

Pemusnahan Ratusan Keluarga
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan 7.160 pembantaian terhadap keluarga Palestina. Hingga awal November, sebanyak 1.410 keluarga dengan total 5.444 anggota telah dihapus sepenuhnya dari catatan sipil.

Sebanyak 3.463 keluarga lainnya dilaporkan hampir musnah, dengan hanya satu orang selamat dari 7.934 anggota keluarga tersebut.

Operasi militer dan pengepungan yang dilakukan Israel di wilayah utara Gaza kini memasuki hari ke-53. Wilayah ini terus dibombardir melalui serangan udara, artileri, dan penghancuran, dengan fokus di kamp pengungsi Jabalia, Beit Lahia, dan wilayah Safatwi. Penduduk yang terjebak menghadapi kelaparan akibat pemutusan pasokan makanan dan obat-obatan oleh Israel.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel telah melancarkan operasi pembantaian massal di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan ini telah menewaskan dan melukai puluhan ribu warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan. Lebih dari 10 ribu orang dinyatakan hilang, sementara kelaparan dan kehancuran yang meluas telah menjadikan krisis ini salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah.

Sumber: Al-Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here