Spirit of Aqsa– Sebanyak 40 pakar PBB di bidang hak asasi manusia (HAM) mendesak semua negara di dunia untuk meningkatkan tekanan politik guna mengakhiri “pendudukan ilegal, apartheid, penindasan dan kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina.”

Para pakar tersebut mengecam “kurangnya tindakan” dari negara-negara dunia, meski lebih dari 50 hari telah berlalu sejak keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal.

Keputusan ICJ tersebut muncul setelah Majelis Umum PBB, pada 31 Desember 2022, meminta pengadilan untuk memberikan “pendapat nasihat” mengenai “konsekuensi hukum dari kebijakan dan praktik Israel di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.”

“Kebanyakan negara tidak mengambil langkah signifikan untuk memenuhi kewajiban internasional mereka yang ditegaskan kembali dalam putusan ICJ,” demikian pernyataan pakar PBB, dikutip Al Jazeera, Jumat (20/9/2024).

“Jika kita tidak bertindak sekarang, seluruh struktur hukum internasional dan supremasi hukum dalam masalah global akan terancam,” lanjutnya.

Keputusan ini ditandatangani oleh 40 pakar yang ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB, meskipun mereka tidak berbicara atas nama organisasi tersebut.

Salah satu penandatangan adalah Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina.

Mereka menekankan, “negara-negara harus segera bertindak, mendengarkan seruan mereka yang meminta tindakan untuk menghentikan serangan Israel terhadap Palestina dan mengakhiri pendudukan ilegal.” 

Mereka juga menyerukan langkah-langkah seperti sanksi, embargo senjata, investigasi, dan penuntutan hukum. 

“Sudah waktunya mengetuk pintu setiap pemimpin politik dan kementerian di seluruh dunia untuk mengakhiri pendudukan ilegal, apartheid, dan penindasan Israel terhadap rakyat Palestina.”

Para pakar ini menyimpulkan, “dunia berada di ambang krisis: apakah kita bergerak bersama menuju masa depan yang adil dan sah, atau kita dengan cepat terjerumus ke dalam kekacauan, realitas yang pahit, dan dunia di mana kekuatan menentukan kebenaran.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here